Malmo dan FC Copenhagen bermain imbang 0-0 di Stadion Eleda. Tuan rumah merasa sedikit lega setelah berhasil membatasi tim tamu mereka yang lebih kuat dengan hanya satu tembakan tepat sasaran, meskipun tim Denmark memiliki banyak peluang.
Meskipun pertandingan ini mungkin tidak bisa dianggap sebagai pertandingan derby dalam arti biasa, kedekatan kedua negara ini – yang hanya dipisahkan oleh Selat Oresund – berpotensi menciptakan sedikit ketegangan dalam laga kualifikasi ini.
Sebagai tuan rumah di leg ini, Malmo sempat menekan untuk mengambil inisiatif, dan mereka hampir melakukannya di 10 menit pertama, ketika Taha Ali melepaskan tendangan melengkung dari luar kotak penalti.
Menyatakan babak pertama berjalan biasa-biasa saja adalah pernyataan yang meremehkan, karena kedua tim tidak menciptakan peluang berarti untuk mencetak gol.
Swedia mendominasi permainan, tetapi mereka kesulitan menembus pertahanan Kopenhagen yang sebelumnya difavoritkan untuk lolos. Dan mereka hampir saja dihadang oleh Denmark menjelang jeda, ketika bola memantul ke Mohamed Elyounoussi, tetapi tendangan kerasnya berhasil ditepis oleh Robin Olsen.
Babak kedua mengikuti pola yang sama, dengan kedua tim kembali gagal menembus pertahanan lawan di sepertiga akhir lapangan.
Dalam momen menegangkan yang langka, Elias Achouri melepaskan tembakan melengkung yang melebar saat ia mencoba memecah kebuntuan bagi Denmark, tetapi eksekusinya yang kurang sempurna menunjukkan kesulitan yang dihadapi kedua tim.
Achouri menjadi andalan utama tim tamu, melepaskan dua tembakan lagi ke gawang tetapi lagi-lagi gagal.
Menit ke-80 ditandai dengan hanya satu tembakan tepat sasaran, yang menunjukkan betapa minimnya bakat menyerang dalam pertandingan ini. Hasil pertandingan sepertinya tidak akan pernah ditentukan malam ini, dan leg kedua pekan depan di Kopenhagen kini menjadi semakin penting karena kini menjadi laga penentuan pemenang.
Denmark setidaknya akan bersyukur atas keuntungan kandang pada leg kedua, tetapi pertandingan ini tergantung pada keseimbangan.